
Bagi orang yang berpendidikan tinggi gejala demensia seperti kehilangan memori akan berkurang, dikarenakan banyak memanfaatkan waktu untuk membaca, mengeksplorasi buku dan mempersiapkan ujian memiliki manfaat fisik saat tua nanti.
Studi ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya bahwa pendidikan tinggi bisa membantu memberikan perlindungan atau melawan gejala dari stadium akhir suatu penyakit pada orang tersebut.
Menganalisa cairan tulang belakang pasien untuk mamastikan apakah ada tanda-tanda demensia di dalam otak, pada studi ini dilakukan oleh peneliti dari University of Gothenburg.
Dalam studi ini juga ditemukan pasien berpendidikan tinggi menunjukkan tanda-tanda fungsi saraf yang lebih baik di dalam otaknya dibandingkan dengan orang yang berpendidikan lebih rendah, sehingga tidak punya risiko demensia.
“Temuan ini berarti bahwa pendidikan tinggi tidak hanya mampu mentolerir lebih banyak penyakit di otak, tapi juga mampu menopang sedikit kerusakan saraf yang terjadi selama tahap awal dari penyakit ini,” ungkap Dr Rostland.
Hasil ini mengindikasikan bahwa pendidikan tinggi bisa menunda gejala demensia dan perkembangan penyakit lainnya.
Penyakit demensia atau dikenal dengan pikun adalah kondisi yang menunjukkan adanya kemunduran progresif dari proses memori dan intelektual otak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala mudah lupa sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berita gembira bagi para netters dan bloggers pada umumnya sekaligus bagi para lanjut usia ( lansia ) khususnya. Dengan mengakses internet, selain mendapatkan informasi dengan surfing bisa membantu memperbaiki dan melatih fungsi otak.
Bagi para lansia mengakses internet dapat mencegah pikun (dementia), karena dengan mengakses internet berarti kita sudah melakukan atau melibatkan otak dalam sebuah aktivitas yang cukup rumit sehingga fungsi otak tetap dapat dipertahankan.
Surfing di internet, samaa saja seperti kita membaca sebuah buku, sehingga bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan bahasa, mengendalikan daya ingat dan daya visual akan ikut bekerja, bahkan dapat memberi aktivitas tambahan bagi otak yaitu untuk pengendalian keputusan dan pertimbangan.
Yang bedakan surfing di internet dengan membaca, apabila kita surfing di internet maka kita akan menghadapi berbagai macam pilihan informasi yang kita pilih, dengan membuat keputusan dan pertimbangan inilah aktivitas bagian otak terus terasah.
Bagi para lansia mengakses internet dapat mencegah pikun (dementia), karena dengan mengakses internet berarti kita sudah melakukan atau melibatkan otak dalam sebuah aktivitas yang cukup rumit sehingga fungsi otak tetap dapat dipertahankan.
Surfing di internet, samaa saja seperti kita membaca sebuah buku, sehingga bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan bahasa, mengendalikan daya ingat dan daya visual akan ikut bekerja, bahkan dapat memberi aktivitas tambahan bagi otak yaitu untuk pengendalian keputusan dan pertimbangan.
Yang bedakan surfing di internet dengan membaca, apabila kita surfing di internet maka kita akan menghadapi berbagai macam pilihan informasi yang kita pilih, dengan membuat keputusan dan pertimbangan inilah aktivitas bagian otak terus terasah.
Sering mencari informasi di internet bagi lansia akan menghambat sejumlah proses penuaan pada otak seperti pengurangan atau penciutan aktivitas sel otak, karena akan membuat lansia tetap segar ingatannya.
Selain itu ada juga beberapa kegiatan lain yang ditengarai dapat juga mencegah demensia/pikun yaitu bermain puzzle, bermain musik, main catur dan juga harus dibantu dengan menjaga makanan dengan gizi yang seimbang dan tidak lupa pula dengan olah raga yang teratur.
Selain itu ada juga beberapa kegiatan lain yang ditengarai dapat juga mencegah demensia/pikun yaitu bermain puzzle, bermain musik, main catur dan juga harus dibantu dengan menjaga makanan dengan gizi yang seimbang dan tidak lupa pula dengan olah raga yang teratur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan untuk mencegah demensia :
1. Mengkonsumsi makanan yang mampu melumpuhkan radikal bebas sekaligus membersihkan dinding pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak menjadi lancar. Misalnya, bayam, sawi hijau, jeruk, brokoli, dll.
2. Mengkonsumsi makananyang banyak mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 seperti telur, kacang kedelai, tahu, tempe, susu serta ikan laut (sardin, harring, makarel, salmon) mampu mencegah kerusakan otak. Selain itu makan pisang 1-2 buah,juga mampu membantu regenerasi sel-sel otak dengan kandungan vitamin B6 yang dimilikinya.
3. Menghindari tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO (karbonmonoksida) yang terkandng dalam asap mobil (dalam kurun jangka panjang bisa meracuni otak).
4. Menanggulangi stres, misalnya dengan Sholat, berzikir, mengaji, meditasi dan menekuni hobi, jangan lupa untuk terus berpikir positif.
5. Mengasah otak Anda, misalnya dengan membaca, bermain bridge, mengisi teka-teki silang (TTS) dan bermain puzzle (menurut penelitian Case Wastern Reserve University of Ohio, berain puzzle dapat membantu Anda terhindar dari gangguan otak).
(Disarikan dari berbagai sumber) Sutaryo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar