Terminologi
naturopati, secara etimologis, berasal dari kata naturo atau nature (alami) dan
path atau pathway (lintasan). Naturopati merupakan suatu bentuk ilmu kedokteran
yang dalam penatalaksanaannya dengan memperbaiki jalan alami tubuh. Jalan alami
ini dicerminkan sebagai sistem homeostasis tubuh manusia.
Empat
sifat dapat dinyatakan untuk mengungkap perkembangan karakter pengobatan
naturopati,yaitu:
1.
Alternative
2.
Komplementari
3.
Integrative
4.
Dan pengobatan holistik.
Pengobatan naturopati kemudian mampu menjadi
saling integratif dengan ilmu kedokteran konvensional; mampu saling mengisi.
Pembentukan American Holistic Medical Association pada tahun 1978 menandakan
pengakuan bahwa pengobatan naturopati telah diakui sebagai pengobatan yang
menyeluruh terhadap fungsi dan sistem tubuh manusia dengan memberdayakan
individu secara holistik, baik jasmani, rohani, maupun spiritual. Kini, prinsip
pengobatan naturopati telah mengkerucut menjadi metode sistem pengobatan yang
bersifat natural, non-invasive, no chemical approach, person-centered medicine,
dan friendly environment.
Farmakoterapi
adalah pengobatan penyakit melalui pemberian obat . Dengan demikian, ini
dianggap bagian dari kategori yang lebih besar dari terapi . Apoteker adalah
pakar dalam farmakoterapi dan bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan
yang aman, tepat, dan ekonomis obat-obatan . Sebagai spesialis farmakoterapi,
apoteker memiliki tanggung jawab untuk langsung perawatan pasien , sering
berfungsi sebagai anggota tim multidisiplin, dan bertindak sebagai sumber utama
obat-informasi terkait untuk lainnya profesional kesehatan .
Yang
menjadi pertimbangan pengobatan Naturopati :
1.
Tragedi
Thalidomide (1960) (dimana beratus-ratus bayi lahir cacat akibat mewabahnya
penggunaan obat-obatan sintetik kimiawi) menyebabkan para pakar kesehatan mulai
tertarik dengan konsep pengobatan naturopati. Secara Konseptual, naturopati
menyembuhkan penyakit dengan melihat langsung dari inti permasalahannya
sementara farmakoterapi menyembuhkan penyakit berdasarkan gejala. Contoh :
Penyakit tulang dan persendian diobati secara farmakoterapi dengan menggunakan
NSAID ( obat anti radang) dimana pengaruh obat tersebut hanya menghilangkan/mengurangi
rasa sakit sementara pengobatan naturopati memperbaiki kerusakan tulang dan
memberikan pelumasan pada persendian walaupun membutuhkan waktu lebih lama.
2.
Naturopati
hanya menggunakan bahan alami sehingga lebih mudah dicerna dan lebih mudah
dikeluarkan tubuh jika berlebih tanpa khawatir efek samping akibat penggunaan
zat-zat kimia/sintetis yang asing bagi tubuh. Contoh : Penggunaan obat NSAID
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan lambung dan gangguan ginjal.
3.
Pengobatan
naturopati terbukti lebih ekonomis dan praktis karena banyak bahan alamiah yang
multi fungsi. Contoh untuk penyakit hipertensi, diperlukan beberapa jenis obat
mulai dari Diuretik, Beta Bloker, ACE inhibitor, Kolesterol dan Trigliserida
hingga Penenang. Ekonomis juga berarti bebas dari munculnya penyakit lain
dikemudian hari (bebas efek samping).
4.
Seiring
dengan kemajuan riset terhadap khasiat berbagai bahan alami serta kesadaran
akan efek samping dari pengobatan farmakoterapi, beberapa indstri farmasi mulai
memproduksi obat-obatan fitofarmaka yang menggunakan hanya bahan alami pada
komposisinya.
5.
Kitab-kitab
suci dari berbagai agama juga mereferensikan penggunaan bahan alamiah sebagai
solusi terhadap berbagai penyakit di dunia. Tinggal bagaimana umat manusia
berusaha mendapatkan jawabannya.
(Sumber
: Dirangkum dari berbagai sumber) Sutaryo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar