Minggu, Oktober 02, 2011

Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Menurut pendapat para dokter spesialis dan para ahli kesehatan puasa dapat menyehatkan badan, selain itu puasa juga dapat mengangkat aspek kejiwaan untuk lebih unggul dari aspek materi dalam diri manusia.
Manusia diciptakan Allah dari : Unsur tanah dan unsur ruh Ilahi. Apabila unsur tanah lebih dominan menguasai manusia maka mereka akan jatuh ke derajat binatang bahkan lebih buruk kagi. Begitu juga sebaliknya jika unsur ruh Ilali lebih dominan menguasai manusia maka derajatnya akan melambung tinggi menyerupai derajat malaikat. Dengan berpuasa terdapat kemenangan ruh Ilahi atas materi, akal pikiran atas nafsu syahwat.
Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra. ia berkata: “ Suatu hari aku diadukan kepada Rasulullah saw. gara-gara ucapan, Aku akan beribadah semalam suntuk dan akan terus berpuasa selama hayatku. Kemudian Rasulullah saw. bertanya,  Betulkah kamu pernah bilang demikian?

Aku menjawab, Betul, aku memang pernah mengatakan begitu, wahai Rasulullah. Beliau lantas bersabda, Kamu tidak mungkin melakukan yang demikian itu. Oleh karena itu berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan beribadahlah pada malam hari, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan sudah cukup. Sebab, satu kebajikan itu nilainya sama dengan sepuluh kebajikan, yang demikian itu nilainya sama saja dengan berpuasa satu tahun.
Lalu aku katakan kepada Rasulullah saw, Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Beliau bersabda, Berpuasalah sehari dan berbukalah dua hari. Aku katakan lagi kepada beliau, Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda, Jika begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Demikian itulah cara puasanya nabi Daud as. dan itulah puasa yang tengah-tengah.
Dengan nada berat aku katakan kepada Rasul. Sebetulnya aku masih mampu berbuat lebih dari hal itu. Namun beliau bersabda, Tidak ada yang lebih utama dari hal itu. Abdullah bin Amru ra. mengatakan, Tentu saja aku terima tiga hari sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah saw. tersebut. Bahkan aku lebih menyukainya daripada istri dan hartaku.”
Puasa Senin Kamis
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau bersabda: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai Nabi, atau hari diturunkannya al-Qur’an kepadaku.”
Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku sedang berpuasa.” (HR at-Tirmidzi)
Pengaruh Puasa Sunnah : 
  1. Puasa sunnah dapat digunakan mendekatkan diri kepada Rabb-Nya, karena membiasakan diri berpuasa di luar puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal perbuatan, insya Allah. Hal ini karena Allah jika menerima amal seorang muslim maka dia akan memberikan petunjuk kepadanya untuk mengerjakan amal shalih setelahnya.
  2. Puasa Ramadhan yang dikerjakan seorang muslim untuk Rabbnya dengan penuh keimanan, akan menyebabkan seorang muslim mendapatkan ampunan dosa sebelumnya. Orang yang yang berpuasa akan mendapat pahala pada hari Idul Fithri, karena hari itu merupakan hari penerimaan pahala. Maka puasa setelah berlalunya Ramadhan merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat ini, bagi hubungan muslim dengan Rabbnya.
  3. Puasa sunnah merupakan janji seorang muslim untuk Rabbnya bahwa ketaatan itu akan terus berlangsung dan tidak hanya pada bulan Ramadhan, bahwa kehidupan ini secara keseluruhannya adalah ibadah. Dengan demikian puasa itu tidak berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan, tetapi puasa itu terus disyari’atkan sepanjang tahun. Maha benar Allah yang berfirman:“Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS. 6:162)
  4. Puasa sunnah menjadi sebab timbulnya kecintaan Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-Nya serta sebab terkabulnya doa, terhapusnya kesalahan-kesalahan, berlipatgandanya kebaikan kebaikan, tingginya derajat serta sebab keberuntungan mendapatkan surga yang penuh dengan kenikmatan.
(Disarikan dari berbagai sumber) Sutaryo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar