Pusat
keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Untuk daerah Kaliman Barat
durian hanya untuk konsumsi lokal, sayang sekali buah durian yang melinpah pada
saat panen raya belum bisa di perdagangkan atar pulau seperti halnya durian
dari daerah Sumatera yang sudah biasa membanjiri kota-kota besar di Pulau Jawa. Daerah-daerah
sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao,
Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun
demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan
kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Bebera Negara yang
membudidayakan durian untuk komoditi ekspor adalah Thailand, Mindanao di Filipina,
Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Durian
terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau
salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat
bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Untuk
durian khas Pontianak yang terkenal adalah durian Sei Jawai Dalam yang
mempunyai aroma dan citarasa khas atau biasa disebut durian kucing tiduk
(kucing tidur). Di Kalimantan Barat durian tersebar luas di sejumlah Kabupaten /Kota,
yang tumbuh di kebun-kebun dan tumbuh di hutan-hutan secara alami. Namun sekarang
pohon durian sudah banyak yang ditebang untuk bahan bangunan rumah, hal ini
disebabkan dengan semakin mahal dan langkanya kayu untuk bahan bangunan rumah.
Pada musim raya durian, buah ini dapat
dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah.
Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan
dengan memasaknya bersama gula dan tepung ketan menjadi dodol durian (biasa
disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya,
tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal
tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.Durian
juga bisa dibuat selai atau gula durian, dengan cara memasak arilus atau salaut
biji durian dengan gula pasir. Selain durian bisa untuk melapisi atau dioleskan
pada roti tawar.
Durian
pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai
atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan)
bersama dengan santan atau dibikin kalak durian besarama kacang hijau. Dalam
dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es
krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Ada
resep khusus bagi penggemar durian khususnya dilakukan masyarakat Kalimantan
Barat agar tidak mabuk setelah makan durian, yaitu dengan cara mencuci tangan dicangkang bekas biji durian dengan
dicampur sedikit garam dapur dan diminum.
(Nostalgia
pulang kampung di musin durian, Sutaryo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar